Salah Satu Bakat Anakmuda Tobing

Salah Satu Bakat Anakmuda Tobing
Sebentar lagi mau ikut Audisi

Jumat, 22 Oktober 2010

Siap Menghadapi Kalah Atau Memang

Suatu kali seorang anak sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Hari itu suasana sungguh meriah karena itu adalah babak final dan hanya 5 orang yang masih bertahan, termasuk Kevin. Sebelum pertandingan dimulai Kevin menundukkan kepala, melipat tangan dan berkomat kamit memanjatkan doa. Pertandingan dimulai, ternyata mobil balap Kevin yang pertama kali mencapai garis finish. Tentu Kevin girang sekali menjadi juara.

Saat pembagian hadiah, ketua panitia bertanya, “Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang bukan?” Kevin menjawab, “Bukan pak, rasanya tidak adil meminta pada Tuhan untuk menolong mengalahkan orang lain. Aku hanya minta pada Tuhan, supaya aku tidak menangis kalau aku kalah.” Semua hadirin terdiam mendengar itu.

Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.

Permohonan Kevin ini merupakan doa yang luar biasa. Dia tidak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya, namun ia berdoa agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi dengan batin yang teguh.

Seringkali kita berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Kita ingin Tuhan menjadikan kita nomor satu, menjadikan yang terbaik dalam setiap kesempatan. Kita meminta agar Tuhan menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Tidak salah memang, namun bukankah semestinya yang kita butuhkan adalah bimbingan-Nya dan rencana-Nya yang paling sempurna dalam hidup kita?

Seharusnya kita berdoa minta kekuatan untuk bisa menerima kehendak Tuhan yang sempurna sebagai yang terbaik dalam hidup kita.

Sumber: millis tetangga

Selasa, 05 Oktober 2010

PERSEMBAHKAN YANG TERBAIK DALAM HIDUPMU

                                                      Matius 26 : 6-13


PERSEMBAHKAN YANG TERBAIK DALAM HIDUPMU

          Ketika seorang perempuan datang kepada Yesus dengan membawa sebuah buli – buli pualam yang berisi minyak wangi yang mahal dan di curahkannya ke atas kepala Yesus yang sedang duduk makan, beraksi pula murid – murid Yesus dan berkata “untuk apa pemborosan ini” sebab minyak itu mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang miskin (ayat 7-9). Murid Yesus mengandalkan pikirian dalam menyikapi perbuatan perempuan itu, sehingga mau mengatakan apa yang dilakukannya perempuan itu adalah sia – sia, tidak bernilai dan tidak bermanfaat. Itulah jalan pikiran manusia yang sering memperhitungan untung dan rugi dalam bertindak.

          Persembahan seorang perempuan itu adalah yang terbaik disampaikan kepada Yesus, dia tidak pernah berpikir kerugian atas perbuatannya, semua itu dilakukan dengan tulus ikhlas, tetapi justru orang lain yang tidak mempersembahkan merasa rugi. Peristiwa ini sungguh dapat menjadi pelajaran berharga buat kita. Jangan pernah kita berhitung untung – rugi dalam Tuhan, tidak ada ruginya kalau kita melakukan perbuatan yang menyenangkan hati Tuhan. Bahkan sebaliknya karunia berkat yang berlimpah yang kita dapatkan dari Tuhan.

           Perempuan itu telah membuka mata hati semua orang bahwa apa yang ia lakukan merupakan cerminan sikapnya terhadap Tuhan Yesus, dia yakin dan percaya akan Tuhan Yesus, sehingga tanpa ragu dan bimbang dia melakukannya dihadapan para murid – murid Yesus. Dia sudah melakukan yang terbaik untuk Tuhan. Apakah kita bisa seperti perempuan itu ? hal inilah yang perlu kita sikapi, persembahkan hidup kita kepada Tuhan, karena itulah yang terbaik saat ini, bukan harta duniawi yang diperlukan oleh Tuhan, sebab kalau kita memberikan persembahan bukan berarti karena Tuhan kekurangan. Amin...... (Admin)